Tuesday, April 22, 2014

KARAKTERISTIK DAN DISTRIBUSI IKAN PESUT (Orcaella brevirostris)


KARAKTERISTIK DAN DISTRIBUSI
IKAN PESUT (Orcaella brevirostris)



Oleh
Mahbub Masduqi
4411410021



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Pesut (Orcaella brevirostris) merupakan satwa yang dilindungi Undang-Undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Ada dua species pesut di dunia yaitu Orcaella brevirostris dan Orcaella heinsohni (Snubfin dolphin). Untuk perairan-perairan di Indonesia umumnya dihuni oleh Populasi Orcaella brevirostris.  Diperkirakan populasi tertinggi pesut terdapat di perairan hutan bakau Sundabarn, Bangladesh dan India dengan populasi sekitar 6000 ekor. Adapun populasi lainnya terdapat di Sungai Mekong Kambodia yaitu sekitar kurang lebih 70 ekor, kemudian di Sungai Ayeyawardi di Myanmar dan Sungai Mahakam Kalimantan Timur. Ketiga lokasi ini dikategorikan dalam daftar merah IUCN memiliki populasi paling kritis (Critically Endangered), sedangkan lainnya dikategorikan sebagai rentan (Vulnerable).
Pada tahun 2004 Konvensi Perdagangan Internasional untuk Spesies Langka Flora dan Fauna Liar (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora / CITES) mengubah status perlindungan lumba-lumba Irrawaddy dari Appendix II menjadiappendix I yang melarang semua perdagangan komersial pada spesies yang terancam punah. Lumba-lumba Irrawaddy terdaftar juga di Appendix I dan Appendix II  Konvensi tentang Konservasi Spesies Hewan Hidup yang Bermigrasi (Conservation of Migratory Species of Wild Animals /CMS). Seperti yang tercantum pada Appendix I, spesies ini telah dikategorikan terancam punah. Spesies ini juga dilindungi dalam Nota Kesepahaman untuk Konservasi Cetacea dan Habitatnya di wilayah Kepulauan Pasifik (Pasific Cetaceans MoU).
Melihat fenomena yang demikian tampaklah sangat riskan sekali keberadaaan ikan Pesut tersebut. Jika tidak segera ditindak lanjuti maka lambat laun pesut ini akan punah. Oleh karena itu perlu kiranya pengetahuan yang lebih mendalam tentang karakteristik pesut yang meliputi deskripsi morfologi, perilaku, habitat, daerah persebaran serta predator pesut yang bertujuan untuk menjaga kelesatrian pesut dari kepunahan.
2.      Rumusan Masalah

  •         Karakteristik ikan Pesut meliputi deskripsi morfologi dan tingkah laku
  •        Distribusi ikan pesut di berbagai belahan dunia
  •         Konservasi Ikan Pesut
3.      Tujuan

  •        Untuk mengetahui karakteristik ikan pesut meliputi deskripsi morfologi dan tingkah laku
  •        Untuk mengetahui distribusi ikan pesut di berbagai belahan dunia
  •         Untuk menjaga kelestarian ikan pesut
4.      Manfaat
Dapat memberikan informasi tentang karakteristik ikan pesut meliputi deskripsi morfologi dan tingkah laku
Memberikan informasi distribusi pesut di berbagai belahan dunia
 Memberikan himbauan kepada khalayak umum agar menjaga dan melestarikan populasi ikan pesut dari ancaman kepunahan

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.      Deskripsi Ikan Pesut
Pesut adalah sejenis ikan lumba-lumba. Pesut biasa dikenal dengan lumba-lumba Irrawaddy (Irrawaddy dolphin) dan memiliki nama ilmiah Orcaella brevirostris (Gray 1866). Seluruh tubuh dari pesut berwarna kelabu hingga biru tua, dan bagian bawahnya berwarna lebih pucat.  Tubuh pesut tidak memiliki pola yang khas. Sirip punggungnya kecil dan membulat di tengah punggung.  Pesut tidak bermoncong, dahinya tinggi dan membulat. Tidak seperti lumba-lumba pada umumnya pesut memilki leher yag fleksibel yang mengakibatkan terdapatnya lekukan di belakang kepala.
Sirip punggung berbentuk segitiga dan sangat kecil, tumpul melengkung diujung. Garis mulut lurus dengan lubang semprotan air berbentuk huruf U yang terbuka di depan. Warna bagian atas abu-abu kebiruan sampai biru lebam dengan bagian bawah lebih terang. Jumlah gigi 17-20 di rahang atas dan di rahang bawah 15-18 pasang. Anakan pesut memiliki kisaran panjang 1 m. Panjang tubuh dewasa rata-rata 2m hingga 2,3m. memiliki benjolan bulat di dahi. Namun menurut Arnold (2002) Panjang pesut  tercatat maksimum adalah 275 cm, tetapi rata-rata panjang hanya 210 cm. Berat ikan dewasa anatara 115-130 Kg.
Secara dimorfisme seksual pesut jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan pesut betina. Sama halnya dengan ikan mamalia lain pesut bernapas menggunakan paru-paru. Sehingga pesut akan tampat di permukaan untuk mengambil oksigen untuk respirasi. Selain itu pesut termasuk hewan endoterm atau homoioterm artinya mampu mengatur suhu fisiologi dalam tubuh dalam menghadapi perubahan suhu lingkungan.

Gambar 1. Ikan Pesut
Klasifikasi

Kingdom       : Animalia
Phylum           : Chordata
Class               : Mammalia
Order              : Cetartiodactyla
Family            : Delphinidae
Genus             : Orcaella
Spesies           : Orcaella brevirostris

(Gray 1866)
Nama Daerah
Ikan pesut, ikan bawni (Kalimantan), selareng (Kenyah), sempuh (Bahau), pust (Kutai)
Sinonim
Orcaella fluminalisi (Gray 1871)
The Irrawaddy dolphin menyerupai paus beluga, Delphinapterus leucas dalam penampilan dan anatomi  tertentu. Namun baru-baru ini penelitian secara morfologi dan genetik menempatkannya dalam famili Delphinidae, dan relatif terdekat dengan killer whale Orcinus orca (Arnold 2002).  Penelitian menunjukkan bahwa O. Brevirostris lebih banyak kesamaan morfologi dengan Delphinidae yang lain dibandingkan dengan Monodontidae. Hal ini berdasarkan pada ciri-ciri morfologi, isozim dan studi jarak imunologi, studi DNA satelit, dan dengan sekuensing gen sitokrom b.
Baru-baru ini, yang sebelumnya dikelompokkan kedalam sub-populasi lumba-lumba Irrawaddy yang ditemukan di Australia dan Southern Papua Nugini sekarang diklasifikasikan sebagai spesies yang berbeda dari genus yang sama, O. Heinsohni. Hal ini berdasarkan perbedaan dalam pewarnaan, morfologi dan genetika (Beasley et al. 2005).
2.      Status Perlindungan
Pesut (Orcaella brevirostris) merupakan satwa yang dilindungi Undang-Undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Ada dua species pesut di dunia yaitu Orcaella brevirostris dan Orcaella heinsohni (Snubfin dolphin). Untuk perairan-perairan di Indonesia umumnya dihuni oleh Populasi Orcaella brevirostris.  Diperkirakan populasi tertinggi pesut terdapat di perairan hutan bakau Sundabarn, Bangladesh dan India dengan populasi sekitar 6000 ekor. Adapun populasi lainnya terdapat di Sungai Mekong Kambodia yaitu sekitar kurang lebih 70 ekor, kemudian di Sungai Ayeyawardi di Myanmar dan Sungai Mahakam Kalimantan Timur. Ketiga lokasi ini dikategorikan dalam daftar merah IUCN memiliki populasi paling kritis (Critically Endangered), sedangkan lainnya dikategorikan sebagai rentan (Vulnerable).
Pada tahun 2004 Konvensi Perdagangan Internasional untuk Spesies Langka Flora dan Fauna Liar (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora / CITES) mengubah status perlindungan lumba-lumba Irrawaddy dari Appendix II menjadiappendix I yang melarang semua perdagangan komersial pada spesies yang terancam punah. Lumba-lumba Irrawaddy terdaftar juga di Appendix I dan Appendix II  Konvensi tentang Konservasi Spesies Hewan Hidup yang Bermigrasi (Conservation of Migratory Species of Wild Animals /CMS). Seperti yang tercantum pada Appendix I, spesies ini telah dikategorikan terancam punah. Spesies ini juga dilindungi dalam Nota Kesepahaman untuk Konservasi Cetacea dan Habitatnya di wilayah Kepulauan Pasifik (Pasific Cetaceans MoU).

3.      Distribusi dan Habitat Ikan Pesut
Ikan Pesut (Orcaella brevirostris) ditemukan di sebagian besar wilayah Indo-Pasifik tropis dan subtropis. Ikan ini juga ditemukan di pantai India, Bangladeh, Myanmar (Burma), Thailand, Kamboja (Kmapuchea), Laos, Vietnam, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan Indonesia (Stacey dan Leatherwood 1997).
Daerah habitat pesut yaitu air laut, dan air tawar di dalam iklim tropis. Pesut hidup di sekitar pantai dan perairan tawar seperti di Sungai Mahakam atau sekitar peralihan antara perairan air tawar dan laut. Jenis ini berkelompok kurang dari 6 individu akan tetapi pernah terlihat berkelompok sekitar 15 inidividu. Jenis ini sering berasosoiasi dengan T. truntacus dan S. chinensis. Pakan utamanya berupa krustasea dan kelompok cumi-cumi.
Stacey dan Leatherwoord (1997) menyebutkan bahwa ikan pesut atau yang sering disebut sebagai lumba-lumba Irrawaddy lebih memilih daerah pesisir terutama pesisir yang berlumpur sebagai habitatnya. Ikan ini juga sering terlihat di perairan payau di muara sungai dan delta. Pada umumnya keberadaan ikan ini yaitu krang lebih 1,6 km dari garis pantai tetapi telah dilaporkan ikan ini tampak di perairan 5 km dari pantai. Sedangkan menurut kedalaman laut yang dihuni, pesut ditemukan di kedalaman antara 2,5 sampai 18 meter dibawah permukaan air laut.

4.      Biologi dan Perilaku
Reproduksi
Sampai sekarang ini baru sedikit sekali penelitian berkaitan dengan reproduksi pesut. Namun yang secara pasti adalah bahwa pesut termasuk hewan poligami artinya pejantan kawin dengan beberapa betina melalui persaingan diantara pesut jantan lainnya. Di belahan bumi utara musim kawin pesut antara Desember dan juni. Sedangkan musim beranak (calving) dari bulan Juni sampai Agustus. Kehamilan pesut sekitar 3 bulan, namun dari beberapa laporan bahwa kehamilan pesut mencapai 14 bulan. Anak pesut berukuran kurang lebih 1 m dengan berat 13 Kg. Dalam tujuh bulan pertama anak pesut akan berkembang pesat mencapai 266 %. Pesut kecil mulai memakan ikan kecil 6 bulan dan disapih oleh induknya pada umur 2 tahun. Pesut dewasa berusia 3-5 tahun.
Dari kelahiran sampai berusia 7 bulan anak pesut tingggal bersama induknya dan terus-menerus menerima nutrisi dari induknya. Selain itu anak pesut jga belajar bagaimana memangsa ikan-ikan kecil dengan melihat perilku induknya. Sampai saat ini belum diketahui apakah kedua induk ataukah hanya satu induk saja yang membesarkan anaknya. Namun jika dilihat dari tipe pesut yaitu poligami maka hanya induk betinanya lah yang membesarkan anak pesut.
Umur
sampai saat ini belum diketahui pasti berapa lama umur pesut. Ketika berumur 28 tahun pesut biasanya diburu dan tertangkap pada jaring nelayan. Sehingga diyakini bahwa lumba-lumba Irrawaddy bisa hidup lebih lama lagi. Peneliti memperkirakan umur pesut mencapai 32 tahun.
Tingkah Laku
Lumba-lumba Irrawaddy tinggal berkoloni 3-6 individu dalam satu kelompok. Mereka memiliki jiwa sosial tinggi terhadap kawanan baik dalam satu kelompok maupun terhadap kelompok lain. Ketika mengambil oksigen ke permukaan air ikan pesut berputar-putar terlebih dahulu untuk melihat lingkungan sekitar. Mereka berenang perlahan-lahan ke permukaan dan hanya memperlihatkan bagian atas kepala di permukaan air dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya sebelum menyelam ikan pesut melakukan respirasi ke permukaan sebanyak 2 kali dan akhirnya menyelam ke bawah.
Ikan pesut diketahui berenang menuju ke pesisir pantai dan melakukan rolling berkali-kali. Namun ia akan kembali ke tengah jika terdapat gangguan. Ikan pesut juga sering melambai-lambai serta menamparkan sirip ekornya ke permukaan air sehingga akan timbul percikan air. Selain itu melompat, meniup gelembung, berguling ke samping serta meludahkan air juga sering dilakukan.

Kebiasaaan Makan
Makanan ikan Pesut adalah ikan, cumi-cumi dan bangsa krustasea. Biasanya ia meludahkan air ke permukaan yang berguna untuk menggiring ikan. Kawanan Pesut akan membentuk formasi setengah lingkaran dan menggiring ikan-ikan kecil menuju pantai. Ketika sudah sangat dekat ikan kecil akan terperangkap oleh formasi ikan Pesut (Smith dan Mya 2007).
Predator Ikan Pesut
Ancaman terbesar ikan pesut adalah manusia. Tidak ada predator alami selain manusia. Jadi manusia sangat bertanggungjawab atas sejumlah besar kematian ikan pesut. Karenaa manusia sering menangkap ikan pesut menggunakan jaring-jaringnya serta dalam beberapa kasus banyak praktek-praktek penangkapan ikan yag merusak seperti dinamit dan lain-lain.

5.      Pentingnya Konservasi Pesut
Pesut sangat menyukai ikan, udang-udangan, dan cumi-cumi, sehingga hal tersebut dapat menyebabkan konflik dengan manusia dalam mendapatkan makan untuk bertahan hidup. Kondisi saat ini belum terdapat konflik antara manusia dan pesut di wilayah  Muara Padang Tikar, Selat Sih, dan Teluk Nuri.  Nelayan di daerah tersebut tidak memburu pesut. Hanya saja karena mayoritas penduduk setempat bermata pencaharian sebagai nelayan, dan menggantungkan hidupnya dari sumber daya laut, seperti ikan, udang-udangan, cumi-cumi, serta hasil dari hutan bakau, maka sangat berpotensi terjadi konflik dengan pesut dalam mendapatkan sumber daya laut tersebut. Selain itu, keberadaaan pesut sangat tergantung pada kondisi perairan yang sehat.
Ekosistem perairan sagat rentan terhadap perubahan lingkungan. Saat ini ancaman terhadap  kondisi ekosistem perairan cukup tinggi. Limbah racun toksik, kotoran sampah dan sedimentasi akibat praktik-praktik pembangunan yang berbasis lahan tidak lestari/tidak berkelanjutan, termasuk penebangan dan perambahan hutan di hulu sungai untuk industri perkayuan dan pertanian (perkebunan kelapa sawit komersial) merupakan eberapa ancaman dari ekosistem perairan.
Nelayan di wilayah Muara Padang Tikar, Selat Sih dan Teluk Nuri banyak menggunakan jaring, perangkap ikan, pukat ikan serta jermal udang dan ikan untuk menangkap ikan laut dan krustasea atau udang-udangan. Selat-selat sempit atau kanal-kanal perairan di Kubu Raya juga berfiungsi sebagai jalur transportasi sungai meliputi perahu bermotor dan kapal cepat (speedboat), kapal penumpang, kapal penarik (tugboat), dan kapal kargo melewati kanal-kanal air yang menghubungkan pulau-pulau kecil dan desa-desa. Selain itu pengembangan pelabuhan untuk industri kayu bakau di dekat desa Batu Ampar dan kanal bakau Selat Sih mengakibatkan pembuangan limbah ke dalam perairan tersebut.
Secara tradisional penduduk lokal menebang pohon bakau untuk produksi kayu arang dalam skala kecil. Produk kayu arang ini dijual ke Pontianak dan bahkan diekspor ke Jawa dan Malaysi. Perairan Padang Tikar, Teluk Nuri, Delta dan perairan sekitar hutan bakau dan Nypah di Batu Ampar tidak memiliki status kawasan lindung. Dengan pengecualian status perlindungan untuk hutan bakau di Batu Ampar sebagai cagar biosfer yang dapat dikelola dalam mekanisme Unit Pengelolaan Hutan (UPH) (Prasetiamatati 2008). Sehingga sangat penting dilakukan upaya konservasi untu melindungi Pesut tersebut.
BAB III
SIMPULAN dan SARAN
A.    Simpulan
Pesut adalah sejenis ikan lumba-lumba. Pesut biasa dikenal dengan lumba-lumba Irrawaddy (Irrawaddy dolphin) dan memiliki nama ilmiah Orcaella brevirostris (Gray 1866). Seluruh tubuh dari pesut berwarna kelabu hingga biru tua, dan bagian bawahnya berwarna lebih pucat.  Tubuh pesut tidak memiliki pola yang khas. Sirip punggungnya kecil dan membulat di tengah punggung.  Pesut tidak bermoncong, dahinya tinggi dan membulat. Tidak seperti lumba-lumba pada umumnya pesut memilki leher yag fleksibel yang mengakibatkan terdapatnya lekukan di belakang kepala Ikan Pesut (Orcaella brevirostris) ditemukan di sebagian besar wilayah Indo-Pasifik tropis dan subtropis. Ikan ini juga ditemukan di pantai India, Bangladeh, Myanmar (Burma), Thailand, Kamboja (Kmapuchea), Laos, Vietnam, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan Indonesia.
B.     Saran
Pesut (Orcaella brevirostris) merupakan satwa yang dilindungi Undang-Undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Untuk itu perlu perlindungan bersama dari semua pihak agar pesut tetap terjaga kelestariannya dari ancaman kepunahan.


2 comments:

  1. Boleh minta daftar pustaka nya? Karena data yang anda paparkan cukup lengkap. Ini sebagai bahan referensi saya dalam pembuatan tugas kuliah.

    ReplyDelete
  2. i need help please this for my school project thankyou so much

    http://jordykent17.inube.com/blog/7930959/pesut/
    .

    ReplyDelete